METODE
PENELITIAN SOSIAL
PENELITIAN SOSIAL PERLU
DIKAJI LEBIH MENDALAM KARENA :
- Adanya pengaruh positivisme yang dominan di kalangan peneliti ilmu sosial, membutuhkan alternatif pembanding sehingga tercipta cakrawala pemikiran baru yang lebih sesuai dengan konteknya.
- Masih banyak bias, yang di kalangan peneliti ilmu sosial di Indonesia terjadi akibat tidak tersediannya informasi yang cukup mendalam dan praktis tentang penelitian kualitatif.
- Adanya kesadaran baru bahwa kegiatan penelitian kualitatif memang memuat banyak unsur ketegangan, sebab setiap kajian selalu “terbuka” untuk didialogkan dan diskursus untuk menerima ide-ide baru sehinga “ penelitian kualitatif seperti tidak pernah mengalami penyelesaian final .............”
- Selama ini, kajian sosial yang bersifat positivistik, menolak keberadaan jenis analisis kualitatif dengan menggantang sayap bahwa grand theory yang selama ini dikembangkan sudah sangat baku sehingga model analisis ilmu sosial harus berujud legitimasi keputusan peluang pengembangan ilmu secara hipotesis (logico diasurdum)
- Ada kesadaran perlunya mencari peluang alternatif yang lebih beragam, sehingga sifat pengembangan ilmu sosial akan mengarah kepada pembentukan dunia kecil yang tidak dapat dikontrol secara metodologis.
- Model pendekatan kualtatif akan menyatakan bahwa pendekatan statistik cenderung mereduksi pikiran orang dengan sederhana, pikiran peneliti ibarat kenyataan empirik yang harus diakui oleh setiap responden penelitian
PRINSIP-PRINSIP ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL
- MENCARI KEBENARAN “OBYEKTIF”
- ADA HUBUNGAN ANTARA TEORI DAN FAKTA
- SETIAP ELEMEN TEORI DAN FAKTA SELALU MENUNTUT ADANYA METODE UNTUK MENGETAHUINYA
SEGI-SEGI MENDASAR PENELITIAN ILMIAH
1.KUALITAS;
dicirikan oleh,
1.Pertanyaan yang dirumuskan
2.Informasi
2.SEJAUH MANA
PENELITIAN ITU DIRANCANG UNTUK TUJUAN TERTENTU
3.HARUS
MENGIDENTIFIKASI SASARAN UTAMA
1.Karena penelitian ilmiah harus memiliki tujuan
yang jelas
2.Harus diidentifikasi, karena peneliti tidak ingin
menjawab pertanyaan yang tidak jelas
CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
(HARRY
M. JOHNSON)
1.HARUS EMPIRIS
# Atas
dasar pengamatan
2.HARUS TEORITIS
# Hasil
penelitian harus menyimpulkan generalisasi, menggambarkan secara logis faktor
satu dengan yang lain (bisa sebab akibat atau linear)
3.HARUS KUMULATIF
# Teori-teori
yang lama yang kurang bisa diterapkan à diperbaharui
4.HARUS NON ETIS
# Penelitian
ilmiah harus non etis, bukan bersifat ETIS, tetapi harus tahu ETIS. Tidak
menilai BAIK/BURUK, tetapi menyajikan apa adanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar